Konfigurasi DNS Server di PNETLAB

 Konfigurasi DNS Server


A. Pengertian

DNS (Domain Name System) server adalah sebuah server yang bertanggung jawab untuk menerjemahkan nama domain (seperti www.example.com) menjadi alamat IP (seperti 192.168.1.1) yang dapat dibaca oleh komputer. Fungsi DNS ini mirip dengan buku telepon, di mana Anda mencari nama seseorang dan mendapatkan nomor telepon mereka.

Alat dan Bahan :
1. Laptop/PC
2. Jaringan Internet
3. Aplikasi VMware Workstation
4. Platform PNETLab

B. Studi Kasus

Studi kasus pada konfigurasi kali ini yaitu membuat konfigurasi DNS yang nantinya perangkat server dapat terhubung ke dalam jaringan internet dan dapat menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP, nama domain yang digunakan pada konfigurasi kali ini yaitu menggunakan nama team. Karena Saya berada di "team17" sehingga nama domain yang akan digunakan yaitu "team17.net". Selain menambahkan nama domain menggunakan "team" konfigurasi kali ini juga membutuhkan desain topologi. Desain topologi yang digunakan yaitu : 

Pada konfigurasi DNS Server kali ini hanya membutuhkan perangkat "Internet" dan "Server", sehingga yang nantinya akan di konfigurasi hanya ada perangkat "Server"


C. Langkah Kerja

1. Langkah pertama nyalakan terlebih dahulu platform dari "PNETLab" pada aplikasi "VMWare Workstation" dengan cara double klik platform "PNETLab" kemudian klik opsi "Power on this virtual machine" lalu tunggu sampai proses loading selesai. Saat proses loading sudah selesai akan muncul tampilan menu "PNETLab (default root password is 'pnet')" menu ini akan menampilkan IP Address yang dapat digunakan untuk mengakses platform "PNET" pada menu "Use https or http://172.18.0.146/" sehingga IP Address yang digunakan pada konfigurasi kali ini untuk mengakses "PNETLab" yaitu "172.18.0.146" 


2. Langkah selanjutnya saat mengakses IP Address tersebut pada "Web Browser" akan muncul tampilan login dari platform "PNETLab", karena pada konfigurasi kali ini menggunakan "Offline Mode" sehingga "username" yang dimasukkan yaitu "admin" lalu untuk password nya yaitu "pnet". Jika Anda ingin menggunakan "PuTTY" untuk meremote perangkat, bisa klik opsi "default console" tetapi pada konfigurasi kali ini menggunakan Terminal untuk melakukan remote perangkat, maka opsi yang dipilih yaitu "HTML Console" jika sudah memilih masukkan kode yang tertera sesuai dengan gambar kemudian klik "Login"


3. Jika sudah login ke dalam platform "PNETLab", pada menu "Workspace" klik ikon "kertas (yang sudah ditandai)" untuk menambahkan lab baru. Ikon tersebut dapat disebut sebagai fitur "Add a new lab" atau menambahkan sebuah lab baru.  Fitur ini memungkinkan pengguna untuk merancang dan membangun topologi jaringan yang dapat digunakan untuk simulasi, uji coba, atau pembelajaran.


4. Kemudian di dalam menu "Add new lab" masukkan nama dari lab yang akan dibuat pada kolom "Name", untuk memudahkan setiap lab maka penamaan dilakukan sesuai dengan percobaan konfigurasi yang akan dilakukan. Sebagai contoh pada blog kali ini akan dilakukan konfigurasi "DNS Server" sehingga nama lab yang diberikan yaitu "DNS Server" kemudian jika sudah memberikan nama untu Lab klik opsi "Add" untuk menambahkan atau menerapkan Lab tersebut


5.Selanjutnya tambahkan device pada "Worksheet" dari platform "PNETLab", karena device yang akan digunakan hanya "Server" dan "Internet". Perangkat yang ditambahkan hanya "Server" dan "Internet". Langkah ini akan menambahkan "Internet" terlebih dahulu dengan cara klik kanan kemudian klik menu "Network". "Internet" pada "PNETLab" bukanlah sebagai "perangkat (Node)" sehingga menu yang dipilih yaitu "jaringan (Network)"


6. Jika sudah pada menu "ADD A NEW NETWORK" masukkan "Name/Prefix" yaitu "Internet" karena "Network" ini akan dijadikan sebagai "Internet" kemudian pada opsi "Type" pilih yaitu "Management(Cloud0)" lalu klik opsi "Save". Fungsi dari network type "Management Cloud" di PNETLab adalah untuk menyediakan akses jaringan antara perangkat virtual (seperti router, switch, atau server) yang berjalan di PNETLab dengan jaringan luar (biasanya jaringan fisik atau internet) melalui manajemen cloud.


7. Kemudian klik kanan kembali lalu klik menu "Node" pada menu ini akan ditambahkan perangkat "Server" menggunakan "Ubuntu Server". Menu Node memiliki beberapa fungsi utama yang membantu dalam membuat, mengonfigurasi, dan mengelola jaringan virtual. Karena "Server" merupakan perangkat virtual yang sudah ditambahkan, maka menu yang dipilih yaitu "Node" bukan "Network" kembali


8. Selanjutnya pada pemilihan platform device pilih menu "Docker.io" untuk memilih perangkat "Server". Karena "Server" akan menggunakan sistem operasi "Ubuntu" sehingga platform yang akan dipilih yaitu "Docker.io". Hal ini dikarenakan Ubuntu memilih menyediakan Docker melalui paket "docker.io" untuk memberikan kemudahan instalasi, stabilitas, keamanan, dan integrasi yang lebih baik dengan sistem manajemen paket Ubuntu.


9. Di dalam menu "ADD A NEW NODE" masukkan "Image" nya yaitu "pnetlab/ubuntu_sv:latest" kemudian "Name" nya yaitu sesuai dengan ketentuan Topologi yaitu "ServerHSRN" lalu untuk "Icon" nya yaitu "Server_Linux.png" kemudian tambahkan "Ethernet" nya yaitu menjadi "3" buah agar perangkat "Server" dapat tersambung ke perangkat yang lain


10. Jika sudah scroll menu tersebut ke bawah sampai menemukan menu untuk menambahkan IP Address secara static. IP Address yang akan ditambahkan secara manual di luar perangkat yaitu : 1.) Eth1 Static IP (172.18.0.17/24) IP Address yang mengarah ke dalam jaringan Internet dan hanya mengubah oktet terakhir agar IP Address tidak sama, 2.) Eth2 Static IP (117.117.117.1/24) IP Address yang akan diarahkan ke client, IP Address disini berdasarkan nomor team, 3.) DNS (10.10.10.3) IP DNS yang akan membuat Server terhubung ke jaringan Internet, 4.) Default Route (172.18.0.1) IP Gateway agar perangkat dapat terhubung ke jaringan Internet


11. Kemudian scroll kembali ke bawah sampai menemukan opsi "Save" untuk menyimpan dan menjalankan "virtual device" yaitu "Server". Agar memastikan konfigurasi DNS Server berjalan dengan optimal perlu diperhatikan penambahan IP Address yang ada pada luar perangkat, hal ini berfungsi agar nantinya client dapat melakukan ping ke DNS Server dan Server dapat terkoneksi ke jaringan internet melalui nama domain


12. Langkah selanjutnya hubungkan antara "Network" yaitu "Internet" dengan "Virtual Device" yaitu "Server" kemudian nyalakan perangkat "Server" dengan cara klik ikon "Segitiga" kemudian tunggu sampai device menyala. Penandaan saat device sudah menyala yaitu warna device akan berubah menjadi warna biru. Hubungkan terlebih dahulu antara "Internet" dan "Server" baru nyalakan device tersebut agar tidak terjadi error


13. Jika sudah "double click" perangkat "ServerHSRN" sampai terbuka pada "Terminal" dari perangkat "Server". Jika Anda menggunakan "Default Console" maka remote perangkat akan dilakukan melalui aplikasi "PuTTY" tetapi jika remote digunakan menggunakan "HTML Console" maka perangkat akan diremote menggunakan "Terminal. Di dalam "Terminal" klik "Enter" pada keyboard kemudian ketikkan perintah "apt update" untuk melakukan "update" paket terlebih dahulu


14. Kemudian ketikkan perintah "apt install bind9" untuk melakukan instalasi paket bind9. Lalu pada menu "Do you want to continue?" ketik perintah "y" untuk melanjutkan instalasi paket. BIND9 adalah perangkat lunak DNS server (Domain Name System), yang berfungsi untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP dan sebaliknya. Tunggu sampai proses instalasi "bind9" selesai


15. Jika sudah ketikkan perintah "cd /etc/bind" untuk mengubah direktori menjadi direktori "bind". Kemudian ketikkan perintah "ls" untuk melihat list direktori yang terdapat pada direktori "bind" lalu ketikkan perintah "cp db.local team17 (nama team)" untuk melakukan copy direktori pada direktori "db.local", lalu ketikkan perintah "cp db.127 17 (IP pada oktet terakhir di ether1)" untuk melakukan copy direktori "db.127"


16. Kemudian ketikkan perintah "nano named.conf.local" untuk melakukan pengeditan dan membuat zona yang akan digunakan untuk mengelola domain tertentu. Zona adalah bagian dari ruang nama DNS yang dikelola oleh server DNS tersebut. Nama zona yang dibuat tergantung pada kebutuhan jaringan atau domain yang dikelola. Pada zona yang dibuat terdapat perintah "in-addr.arpa", perintah atau istilah ini digunakan dalam konfigurasi "DNS reverse lookup" untuk menerjemahkan alamat IP menjadi nama domain. Ini merupakan bagian dari "DNS reverse mapping," yang memungkinkan klien atau server untuk menemukan nama domain dari suatu alamat IP. Lalu klik "Ctrl+x+y lalu Enter" pada keyboard untuk menerapkan konfigurasi direktori

Nama zona yang dibuat pada konfigurasi kali ini yaitu : 
zone "team17.net"{
type master;
file "/etc/bind/team17 (nama team)";
};

zone "0.18.172.in-addr.arpa"{
type master;
file "/etc/bind/17 (IP yang berada pada oktet terakhir di "ether1")
};


17. Selanjutnya ketikkan perintah "nano named.conf.options" untuk mengedit opsi "forwaders" pastikan pengeditan "forwaders" sudah dilakukan dalam keadaan aktif dengan cara menghapus ikon "slash (//)" seperti yang ada pada gambar. Pada konfigurasi kali ini menu "forwaders" dimasukkan menggunakan IP DNS yang terkoneksi ke dalam jaringan internet. IP DNS disini berfungsi sebagai "IP DNS Forward" yang nantinya akan membuat "Client" dapat terkoneksi ke dalam jaringan Internet. Klik "Ctrl+x+y lalu Enter" pada keyboard untuk menerapkan konfigurasi direktori


18. Jika sudah ketikkan perintah "nano team17 (nama team)" untuk melakukan pengeditan file konfigurasi zona DNS dengan editor teks nano. Ubah opsi "localhost" menjadi "nama domain yaitu nama team" lalu untuk IP Address ubah menjadi " 172.18.0.17 (IP  Address yang didaftarkan pada "eth1 Static IP" di luar perangkat sebelumnya)" kemudian klik "Ctrl+x+y kemudian Enter" untuk keluar dari direktori dan menerapkan konfigurasi direktori tersebut


19. Kemudian ketikkan perintah "nano 17 (IP yang berada pada oktet terakhir pada 'eth1')" untuk melakukan pengeditan untuk membuka file tersebut dengan editor teks nano. Fungsi utamanya adalah memungkinkan Anda untuk membuat atau mengedit file tersebut. Sama seperti konfigurasi sebelumnya ubah konfigurasi "localhost" menjadi "namateam.net" kemudian pada jenis file "PTR" masukkan "IP Address yang berada pada oktet terakhir pada ikon '1.0.0'" lalu klik "Ctrl+x+y kemudian Enter" untuk keluar dari direktori tersebut dan menerapkan konfigurasi pada direktori tersebut


20. Langkah selanjutnya ketikkan perintah "nano /etc/resolv.conf" untuk melakukan pengeditan "nameserver" yang nantinya saat melakukan uji percobaan test ping ke nama domain bisa terhubung ke jaringan Internet. Pengeditan pada direktori, menambahkan IP Address yang ada pada "eth1 Static" agar nama domain dapat melakukan ping ke "google.com", ketik "Ctrl+x+y kemudian Enter" untuk keluar dan menerapkan konfigurasi direktori tersebut


21. Kemudian ketikkan perintah "apt install dnsutils" lalu ketik "y" pada menu "Do you want to Continue?". Kemudian tunggu sampai proses instalasi "dnsutils" selesai. Perintah "apt install dnsutils" digunakan untuk menginstal paket dnsutils pada sistem berbasis Debian atau Ubuntu. Paket ini berisi berbagai alat yang berguna untuk melakukan diagnostik dan manajemen DNS (Domain Name System).


22. Jika sudah ketikkan perintah "apt install git" kemudian pada menu "Do you want to continue?" ketik "y" lalu tunggu sampai proses "instalasi git" selesai. Perintah ini berfungsi untuk melakukan "instalasi paket git" pada sistem operasi berbasis "Ubuntu". Git adalah sistem kontrol versi terdistribusi yang paling populer, yang digunakan oleh pengembang perangkat lunak untuk melacak perubahan kode, berkolaborasi dalam proyek, dan mengelola pengembangan perangkat lunak secara efektif.


23. Selanjutnya ketikkan perintah "git clone https://github.com/DamionGans/ubuntu-wsl2-systemd-script.git" untuk melakukan "clone" dan digunakan untuk mengunduh (menyalin) seluruh repositori "ubuntu-wsl2-systemd" dari GitHub ke komputer lokal. Saat perintah diketikkan, perintah tidak akan dilanjutkan kebawah tetapi akan dilanjutkan ke samping sehingga perlu diperhatikan penulisan perintah yang agak sedikit panjang


24. Kemudian ketikkan perintah "cd ubuntu-wsl2-systemd-script/" perintah cd ubuntu-wsl2-systemd-script/ digunakan untuk berpindah ke direktori bernama ubuntu-wsl2-systemd-script/ di dalam sistem file lokal. Lalu ketikkan perintah "bash ubuntu-wsl2-systemd-script.sh --force" perintah bash ubuntu-wsl2-systemd-script.sh --force digunakan untuk menjalankan skrip ubuntu-wsl2-systemd-script.sh dengan opsi --force. Skrip ini kemungkinan berisi instruksi yang diperlukan untuk mengaktifkan systemd di dalam lingkungan Ubuntu WSL2 (Windows Subsystem for Linux 2). Tunggu sampai proses booting "skrip" selesai


D. Hasil Konfigurasi

Setelah melakukan konfigurasi yang telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah melihat hasil konfigurasi yang telah dilakukan dengan cara matikan terlebih dahulu perangkat "ServerHSRN" dengan cara klik ikon "persegi" kemudian platform PNETLab yang berada pada "VMWare Workstation" dengan cara klik close platform "PNETLab" kemudian nyalakan kembali dengan cara yang sama seperti sebelumnya

1. Jika sudah menyalakan VMWare dan perangkat "Server HSRN" remote device tersebut di "Terminal" kemudian ketikkan perintah "systemctl restart bind9.service" yang digunakan untuk merestart layanan BIND9 (Berkeley Internet Name Domain version 9) pada sistem yang menggunakan systemd sebagai sistem init. Kemudian ketikkan perintah "systemctl status bind9.service" untuk melihat status layanan BIND9 (Berkeley Internet Name Domain version 9) pada sistem yang menggunakan systemd sebagai sistem init. BIND9 adalah server DNS yang populer untuk melayani permintaan DNS pada sistem berbasis Linux. Pastikan "DNS" sudah dalam keadaan "active (running)" atau sudah berjalan dan aktif


2. Kemudian ketikkan perintah "nano /etc/resolv.conf" untuk menambahkan "nameserver" kembali sesuai dengan IP Address yang berada pada "eth1 static" penambahan ini harus dilakukan agar nama domain dapat melakukan ping. Karena perintah "systemctl restart" sebelumnya membuat "nameserver" selain "nameserver" default hilang dan harus ditambahkan secara manual, ketik "Ctrl+x+y kemudian Enter" untuk keluar dan menerapkan direktori


3. Langkah selanjutnya ketikkan perintah "nslookup 172.18.0.17 (IP Address yang didaftarkan pada 'nameserver')". Perintah ini digunakan untuk melakukan query DNS (Domain Name System) dan mendapatkan informasi terkait nama domain atau alamat IP. Ini adalah alat baris perintah yang membantu memecahkan masalah DNS dan memverifikasi apakah server DNS dapat mengembalikan hasil yang benar untuk domain atau alamat IP yang ditanyakan.


4. Jika sudah ketikkan perintah "nslookup team17.net (namadomain.net)" perintah digunakan untuk melakukan query DNS dan mendapatkan informasi tentang alamat IP yang terkait dengan nama domain. Sama seperti perintah sebelumnya, perintah ini digunakan untuk melakukan verifikasi "DNS"


5. Kemudian lakukan tes ping ke namadomain.net dengan cara ketikkan perintah "ping team17.net (namadomain.net)". Pastikan IP Address yang didapatkan sesuai dengan IP Address yang sebelumnya sudah didaftarkan pada "nameserver" dan sudah sesuai dengan "eth1 static" jika tes ping tidak bisa maka kemungkinan ada kesalahan konfigurasi pada "nameserver"


6. Langkah terakhir pada konfigurasi blog kali ini ketikkan perintah "dig team17.net (namadomain.net)". Perintah ini berfungsi untuk melakukan DNS lookup (pencarian DNS) pada domain. "dig" (Domain Information Groper) adalah alat baris perintah yang lebih canggih daripada nslookup untuk mendapatkan informasi DNS dan digunakan untuk troubleshooting serta memverifikasi konfigurasi DNS.


E. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa konfigurasi DNS Server pada blog kali ini telah berhasil dilakukan

























 







 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konfigurasi DHCP Server

Instalasi, Remote, dan Melakukan Clone Device di Debian 12