Konfigurasi Web Server (Nginx)

 INSTALASI WEB SERVER NGINX

A. Pengertian

Web Server adalah perangkat lunak (atau bisa juga berupa perangkat keras) yang bertugas untuk menerima, memproses, dan merespons permintaan dari klien melalui protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) atau HTTPS (HTTP Secure). Sedangkan nginx adalah perangkat lunak web server yang digunakan untuk melayani konten web dan sebagai reverse proxy. Nginx dirancang untuk menangani banyak koneksi secara bersamaan dengan performa yang tinggi dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Selain sebagai web server, Nginx juga sering digunakan sebagai load balancer, reverse proxy, dan HTTP cache

B. Studi Kasus

Pada konfigurasi kali ini Web Server akan ditambahkan menjadi dua nama domain sehingga nantinya Web Server akan dapat diakses menggunakan dua nama domain yang sudah dibuat sebelumnya. Yang dimana pada blog kali ini nama domain yang digunakan yaitu www.firewallteam15.net dan www.firewallsayza.net dengan satu IP Address yang sama. Selain menggunakan dua nama domain konfigurasi kali ini juga memerlukan Desain Topologi. Desain topologi yang digunakan pada konfigurasi kali ini yaitu:




C. Konfigurasi

Sebelum melakukan konfigurasi Web Server pada blog kali ini, pastikan perangkat Anda sudah memiliki konfigurasi DNS dan DHCP Server (jika perlu) terlebih dahulu.
1. Langkah pertama install terlebih dahulu paket aplikasi web server nya nginx dengan cara ketikkan perintah apt install nginx kemudian pada opsi Do you want to continue? ketikkan y untuk melanjutkan konfigurasi instalasi nginx


2. Jika sudah ketikkan perintah cd /var/www/html untuk berpindah ke direktori /var/www/html kemudian ketikkan perintah ls untuk melihat list file yang terdapat pada direktori tersebut. Setelah itu ketikkan perintah cat html/index.nginx-debian.html yang digunakan untuk menampilkan isi dari file index.nginx-debian.html yang berada di dalam folder html. Perintah ini biasanya digunakan dalam terminal atau command line pada sistem berbasis UNIX, seperti Linux.



3. Kemudian ketikkan perintah rm -r html/ untuk menghapus direktori dan seluruh isinya. Lalu ketikkan perintah mkdir firewallteam15.net untuk membuat 4direktori baru bernama firewallteam15.net setelah itu ketikkan perintah cd firewallteam15.net/ untuk berpindah ke direktori tersebut. Di dalam direktori tersebut ketikkan perintah nano index.html untuk mengedit file index.html


4. Langkah selanjutnya di dalam file index.html tersebut kita masukkan perintah <!DOCTYPE>. Perintah <!DOCTYPE> pada awal file HTML digunakan untuk mendefinisikan tipe dokumen atau document type declaration (DTD) dari halaman web. Ini memberitahu browser cara menafsirkan dan merender kode HTML yang ada di dalamnya.

Pengeditan yang dilakukan pada file index.html yaitu : 
<!DOCTYPE>
<body>
                <h1>Isi header 1<h1>
                <h3>namadomain.net</h3>
</body>


5. Jika sudah klik CTRL+x+y kemudian Enter untuk keluar dari file index.html setelah itu masih di dalam direktori tersebut ketikkan perintah ls untuk melihat list yang ada di dalam direktori tersebut. Karena file index.html yang sebelumnya dihapus, jadi kita buat file index.html yang baru dengan memasukkan isi di dalam file tersebut secara manual


6. Kemudian ketikkan perintah cd /etc/nginx/ untuk berpindah ke direktori nginx setelah itu ketikkan perintah ls untuk melihat list direktori yang ada pada direktori tersebut. Selanjutnya ketikkan perintah cd sites-available/ untuk berpindah ke dalam direktori sites-available kemudian ketikkan ls untuk melihat file yang ada di dalam direktori tersebut


7. Jika sudah ketikkan perintah nano firewallteam15.net [nama domain pertama] untuk mengedit file nano tersebut. Karena file ini baru dibuat dan bukan berdasarkan default, jadi kita harus mengetik sendiri isi file tersebut. Isi file tersebut ada server name (nama domain.net) kemudian location dimana file ini akan diletakkan

Pengeditan yang dilakukan pada file tersebut: 
server {
            listen 80;
            server_name namadomain1.net;

            location / {
                        root /var/www/namadomain1.net;
                                    index index.html;
            
            }
}

8. Karena pada konfigurasi kali ini menggunakan dua nama domain jadi edit juga file nano menggunakan domain kedua yang dimana pada konfigurasi kali ini domain kedua yang digunakan yaitu firewallsayza.net. Yang dimana pengeditan juga dilakukan menggunakan edit yang sama sehingga teks sebelumnya bisa di-copy saja

Pengeditan yang dilakukan pada file tersebut: 
server {
            listen 80;
            server_name namadomain2.net;

            location / {
                        root /var/www/namadomain2.net;
                                    index index.html;
            
            }
}


9. Kemudian jika sudah melakukan pengeditan file nano domain sebelumnya ketikkan perintah ls untuk melihat list file yang terdapat di direktori tersebut. Yang dimana jika sebelumnya pada direktori /nginx/sites-available hanya terdapat satu file yaitu default, direktori tersebut kini sudah memiliki tiga file yang sudah diedit menggunakan dua nama domain sebelumnya


10. Langkah selanjutnya ketikkan perintah ln -s /etc/nginx/sites-available/namadomain1.net /etc/nginx/sites-enabled/ kemudian ketikkan perintah ln -s /etc/nginx/sites-available/namadomain2.net /etc/nginx/sites-enabled/ kemudian ketikkan perintah cd .. untuk kembali ke direktori sebelumnya setelah itu ketikkan perintah cd sites-enabled/ untuk mengubah direktori tersebut, setelah itu ketikkan perintah ls -l. Perintah ln -s /etc/nginx/sites-available/namadomain.net /etc/nginx/sites-enabled/ digunakan untuk menambahkan atau mengaktifkan konfigurasi domain atau situs baru di server Nginx.


11. Jika sudah ketikkan perintah PATH=$PATH:/sbin:/usr/sbin yang digunakan untuk menambahkan direktori /sbin dan /usr/sbin ke dalam variabel lingkungan PATH. Setelah itu ketikkan perintah nginx -t yang digunakan untuk memeriksa sintaks konfigurasi Nginx tanpa menerapkan perubahan tersebut. Ini adalah langkah pengecekan untuk memastikan tidak ada kesalahan


12. Kemudian ketikkan perintah /etc/init.d/nginx restart untuk me-restart layanan nginx untuk memastikan apakah ada kesalahan atau tidak dalam konfigurasi, setelah itu ketikkan perintah /etc/init.d/nginx status untuk melihat status dari layanan nginx apakah sudah aktif atau belum. Jika status belum active atau failed kemungkinan terjadi karena kesalahan mengkonfigurasi nama domain



D. Hasil Konfigurasi

Setelah melakukan konfigurasi, uji coba dapat dilakukan dengan mengakses masing-masing domain yang sudah didaftarkan sebelumnya. Caranya adalah buka Web Browser kemudian search masing-masing domain
firewallteam15.net

firewallsayza.net


E. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa konfigurasi Web Server yang dilakukan pada konfigurasi kali ini telah selesai, yang dimana keberhasilan konfigurasi pada kali ini tergantung pada konfigurasi DNS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konfigurasi DNS Server di PNETLAB

Konfigurasi DHCP Server

Instalasi, Remote, dan Melakukan Clone Device di Debian 12